PERSAHABATAN
Hujan
sore belum juga reda, aku dan sahabatku Bayu, sejak tadi masih terpaku menatap
keluar jendela, menunggu sampai kapan hujan kan reda. Kami menunggu dengan bermain hingga jenuh. Lama
sekali kami menunggu hujan reda.Tak sabar lagi kami untuk segera bermain disawah
sebelah rumah neneku. Setelah hujan reda, kami sangat senang dan langsung
bergegas akan segera bermain disawah.”ayoo dek, hujan udah reda, katanya mau
maen ke sawah??jadi gak??”tanya Bayu.”oke mas.ayoo sekarang aja.mumpung hujannya
sudah reda”.Lalu kami bergegas keluar rumah menuju sawah.Tiba-tiba di tengah
jalan kami bertemu dengan anak sapi, kamipun tidak mengetaui bahwa anak sapi
itu lepas dari kandangnya.Anak sapi itu langsung mengejarku yang tidak tau
apa-apa. Sontak aku kaget dan berteriak sekeras mungkin karena aku merasa
sangat takut sekali saat itu. Bayupun juga kaget mandengar teriakannya yang
sedang di kejar oleh anak sapi.”Mas Bayu tolong aku,,aku takut sekali” pintaku.
”trus aku harus gimana???aku juga takut” jawab Bayu.
Setelah
Bayu menyelesaikan kalimatnya tersebut,tiba-tiba anak sapi itu berbalik arah
mengejar Bayu. Sontak akhirnya aku dan Bayu berlari sekencang yang kami bisa.Tanpa
di duga aku jatuh karena terpeleset. Bayu kaget sekali,karena mendengar suara
saatku jatuh.”Aduh mas!sakit.” kataku.”ya ampun tadi kamu lihat jalan gak
sih??”jawab Bayu.”aku tadi takut banget,makanya aku gak lihat jalan.mana tahu
juga kalau tanahnya licin banget”rintihku.Akhirnya Bayupun menolong aku dari
jatuhnya.Tak Lama kemudain pemilik anak sapi tadi datang karena mandengar teriakan aku tadi. “ maaf-maaf tadi anak sapinya
lupa saya masukkan kandang, kalian tidak kenapa-kenapa kan.,??”. Kata pemilik
sapi. “ Iya-iya enggak apa-apa kok bu, lagian kami juga tidak sampai di tabrak
sapi”. Jawabku dan bayu yang sedang membersihkan kaki dan tanganku yang kotor
karena jatuh. “ ya sudah baguslah kalau kalian tidak apa-apa , memang kalian
mau kemana kok lewat sini.,?? kata pemilik sapi, “ kami mau kesawah bu, mau
main sambil liat pelangi”, jawab bayu. “ ohh ya udah saya mau pulang dulu
ngembaliin sapinya kekandang, kalian hati-hati dijalan ya..”kata pemilik sapi,
aku dan bayu menjawab dengan kompak dan suka cita, “ iya bu, makasih”. Jawabku
dan Bayu..
Sesampainya
kami disawah, kamipun langsung duduk didekat sungai kecil yang jernih sambil
memandangi pelangi yang tampak di atas bukit. “ lihat din, pelanginya indah
warnanya juga banyak hehehe” kata bayu, “ iya ya lah warnanya banyak udah dari
dulu kali mas hehehehe,, iya pelanginya bagus, bisa gak ya kita kesana??”
jawabku. “ wah, kamu itu din berkhayal saja, gak mungkin lah kita bisa kesana,
andai saja kita burung ya din pasti kita bisa sama-sama liat pelangi dari
dekat”, jawab Bayu. Kami berdua saling berkhayal, menerawang jauh seakan-akan
kami ada di dekat pelangi yang indah itu, tiba-tiba pelangi itu hilang dengan sendirinya
dan lamunan kami tersentak buyar. “ Wah pelanginya udah hilang din” kata Bayu,
“ iya mas, ya sudah ayo kita pulang saja, aku sudah laper nih!” pintaku
merengek. “ iya-iya sebentar katanya mau nyari daun piring sama cabai buat
mainan, jadi gak,.??” Jawab Bayu. “ohh iya aku lupa, ya udah sekarang kita cari
tapi habis itu pulang ya mas aku udah laper banget nih,.” Jawabku, “ iya-iya
dek” balas bayu dengan nada kasihan melihatku kelaparan. Satu jam pun berlalu
dengan cepat, terlihat aku dan Bayu sudah mengumpulkan yang kami butuhkan,
beberapa menit kemudian kami pun pulang sesampainya dirumahku, aku langsung
masuk rumah dan mengambil makanan, sampai lupa kalau Bayu masih didepan rumah
belum diajak masuk. Tiba-tiba ibuku keluar menghampiri Bayu yang sedang duduk
dikursi depan rumah, “ dek bayu, dek Dinda nya kemana kok gak ada.,??” kata
ibuku, “ Dinda didalam tante, katanya mau ngambil makanan karna dari tadi dia
kelaparan.” Jawab Bayu. “ ohh gitu, dek
Bayu ke dalam aja ikut makan sama Dinda.” Pinta ibuku, “ iya tante makasih saya
sudah makan tadi dirumah” jawab bayu. “ kok gitu, dek bayu makan aja, kalau
tidak ambil roti atau minum didalam biar gak diluar sendirian, pasti tadi Dinda
lupa nyuruh dek bayu masuk karena udah gak tahan nahan laper, kasihan dia dari
tadi pagi belum makan” kata ibuku. “ iya tante, lha kenapa kok Dinda gak makan
dari tadi pagi.,??” jawab Bayu. “ ya karena Dinda itu males kalau disuruh makan,
ya sudah sana susul Dinda kedalam” kata ibuku, “iya tante makasih” jawab Bayu.
Setelah itu bayu masuk dan menghampiri Dinda yang sedang melahap makanan nya. “
hey Din, kok aku ditinggal diluar sih!” kata Bayu. “ heh?? Haduh-haduh, maaf
aku lupa kalau kamu masih diluar hehehe,, soalnya aku laper banget jadi sampai
lupa kalau masih ada kamu dan kamu gak tak suruh masuk lagi hehe, maaf ya mas??
^_^” jawabku. “ Makanya kalau makan jangan males, jadi gini kan ntar kamu bisa
sakit, iya-iya aku maaf in kok, dah biasa kamu gini in kok hehehe, sekarang
udah kenyang belum?? Wah ternyata kamu makan nya juga banyak ya?? Hehehe” jawab
bayu, “ ah, kamu tu mas biarin makan nya banyak yang penting kenyang hahaha..”
jawabku dengan tersipu malu.
Hari-hari
mereka dilalui dengan bermain bersama, sampai tiba saat nya aku kembali ke
Jogja untuk kembali bersekolah, dan liburan pun berakhir, sebelum pulang aku
berpamitan kepada sahabatku itu. Kami adalah sahabat dari kecil, jadi nya kami
sangat dekat walaupun mereka ketemunya cuma waktu aku liburan ketempat nenekku
di Kebumen. Sesampainya di Jogja aku merasa sedih karena aku berpisah untuk
sementara waktu sampai liburan sekolah mendatang, aku pasti merindukan
saat-saat bermain dengan bayu, begitu juga sebaliknya. Waktu berjalan sangat
lambat, aku sangat merindukan sahabatku itu, aku mencoba mengirim pesan kapada
bayu tetapi hasilnya nihil, tak ada balasan dari Bayu, saat aku sedang
berbaring aku melamun mengingat kejadian-kejadian yang aku dan Bayu lalui
bersama, sejak kecik kami sudah akrab karena dulu aku sempat tinggal dirumah
nenek selama 2 tahun, karena itu kami sudah terlihat seperti kakak adik, Bayu
sangat menyayangiku selayaknya adiknya sendiri begitupun dengan aku sudah
mengganggap Bayu seperti kakakku sendiri, jadi kami saling berbagi untuk semua
hal, seperti makanan, sedih, senang, dll. Lamunannya pun tiba-tiba buyar karena
ibuku memanggilku, “ Dinda kamu dimana, ini ada telfon buat kamu” seru ibunya,
“ dikamar bu, dari siapa telfonnya??” jawabku, “ dari teman kamu ini cepat
kesini” kata ibuku, “ ah males bu, bu tolong bilangin ke dia kalau aku sedang
tidur, dan suruh menelfon nanti” pintaku kepada ibu, “ walah lha kenapa kok gak
dijawab sekarang aja?”, jawab ibu, “ enggak ah bu” jawabku lagi..
Setelah
itu aku menerawang lebih jauh lagi, aku berpikir kenapa sahabatku itu tidak
membalas pesanku, kalaupun sahabatku ganti nomer kenapa tidak memberi tahu aku,
banyak pertanyaan yang ingin dilontarkan kepada dia yang tiba-tiba menghilang
tanpa jejak. Beberapa bulan telah berlalu libuaran sekolah sudah didepan mata,
aku pun sudah tidak sabar ingin cepat-cepat kerumah nenek untuk bertemu
sahabatku. Sesampainya aku dirumah nenek aku langsung duduk didepan rumah
menunggu sahabatku datang kerumah, ternyata Bayu sama sekali tidak muncul,
hari-hari telah berlalu dengan rasa kecewa karena sudah 1 minggu lebih aku
dirumah nenek dan hampir kembali lagi ke Jogja aku belum bertemu dengan
sahabatku itu, aku merasa gelisah, kecewa, khawatir dengan sahabatku itu yang
sudah dianggap aku sebagai kakakku sendiri itu.
Tahun
berganti tahun sekarang aku sudah SMP kelas 8, sampai saat itu juga tidak ada
sekalipun kabar dari Bayu sahabatku itu, aku takut kalau sahabatku itu
malupakanku. Tiba-tiba pada siang hari yang cukup panas suhunya, hp nyaku
bergetar ternyata ada pesan, dan aku tidak tahu siapa pengirim pesan itu karena
nomer itu tidak ada dihpku, setelah ditanya-tanya ternyata pesan itu dari
sahabatku dulu, Dinda merasa senang dan kaget, kenapa tiba-tiba dia mengirim
pesan kepadaku. Setelah beberapa kali kami kirim-kiriman pesan Bayu menelfonku,
mereka ngobrol cukup lama makhlum lama tidak berjumpa dan tidak ada kabar.
“hayy Din lama dah gak pernah ketemu, masih inget sama aku gak??” kata Bayu, “
heyy juga mas, masih lah, gimana kabarnya? Kok gak pernah kasih kabar, selama
ini kemana kok tiba-tiba menghilang begitu saja, aku sempet khawatir sama kamu
mas hehe..” jawabku dengan semangat, banyak pertanyaan yang inginku lontarkan
kepada Bayu, dan banyak cerita yang ingin diceritakan kepada sahabatku itu. “
iya-iya maaf ya dek Dinda selama ini menghilang begitu saja dan kalau kamu
liburan gak pernah ketemu sama aku, aku malu mau maen kerumahmu hehehe, aku
ingin cerita banyak nih sama kamu, kapan mau kesini lagi??”tanya Bayu, “walah,
lha kenapa e kok malu segala padahal dulu biasanya juga tiap hari ketempatku
hehe, iya aku juga pengen cerita banyak sama kamu besok libur semester
ya??”jawabku, “ oke Din aku tunggu kedatanganmu hahaha” jawab Bayu. Tak terasa
2 jam telah berlalu dengan sangat cepat, tiba-tiba telfon pun berhenti seketika
karna baterainyaku lowbat. Hari-hri terus berjalan kamipun menjadi lebih dekat,
ya seperti jaman waktu kami kecil dlu, ak merasa senang bisa dekat lagi sama
Bayu sampai saat ini aku kelas 12 SMA aku dan Bayu masih sahabatan walaupun
banyak masalah yang mendera kami tetap bisa melewati. Sekarang Bayu malahan
udah kuliah dia dulu pernah bercerita kepadaku ingin kuliah di Jogja dan
akhirnya kesampaian juga. Aku, ingin aku dan dia selalu menjadi sahabat yang
baik.