Pages

Jumat, 28 September 2012

CERPEN


PERSAHABATAN
            Hujan sore belum juga reda, aku dan sahabatku Bayu, sejak tadi masih terpaku menatap keluar jendela, menunggu sampai kapan hujan kan reda. Kami  menunggu dengan bermain hingga jenuh. Lama sekali kami menunggu hujan reda.Tak sabar lagi kami untuk segera bermain disawah sebelah rumah neneku. Setelah hujan reda, kami sangat senang dan langsung bergegas akan segera bermain disawah.”ayoo dek, hujan udah reda, katanya mau maen ke sawah??jadi gak??”tanya Bayu.”oke mas.ayoo sekarang aja.mumpung hujannya sudah reda”.Lalu kami bergegas keluar rumah menuju sawah.Tiba-tiba di tengah jalan kami bertemu dengan anak sapi, kamipun tidak mengetaui bahwa anak sapi itu lepas dari kandangnya.Anak sapi itu langsung mengejarku yang tidak tau apa-apa. Sontak aku kaget dan berteriak sekeras mungkin karena aku merasa sangat takut sekali saat itu. Bayupun juga kaget mandengar teriakannya yang sedang di kejar oleh anak sapi.”Mas Bayu tolong aku,,aku takut sekali” pintaku. ”trus aku harus gimana???aku juga takut” jawab Bayu.
          Setelah Bayu menyelesaikan kalimatnya tersebut,tiba-tiba anak sapi itu berbalik arah mengejar Bayu. Sontak akhirnya aku dan Bayu berlari sekencang yang kami bisa.Tanpa di duga aku jatuh karena terpeleset. Bayu kaget sekali,karena mendengar suara saatku jatuh.”Aduh mas!sakit.” kataku.”ya ampun tadi kamu lihat jalan gak sih??”jawab Bayu.”aku tadi takut banget,makanya aku gak lihat jalan.mana tahu juga kalau tanahnya licin banget”rintihku.Akhirnya Bayupun menolong aku dari jatuhnya.Tak Lama kemudain pemilik anak sapi tadi datang karena mandengar  teriakan aku tadi. “ maaf-maaf tadi anak sapinya lupa saya masukkan kandang, kalian tidak kenapa-kenapa kan.,??”. Kata pemilik sapi. “ Iya-iya enggak apa-apa kok bu, lagian kami juga tidak sampai di tabrak sapi”. Jawabku dan bayu yang sedang membersihkan kaki dan tanganku yang kotor karena jatuh. “ ya sudah baguslah kalau kalian tidak apa-apa , memang kalian mau kemana kok lewat sini.,?? kata pemilik sapi, “ kami mau kesawah bu, mau main sambil liat pelangi”, jawab bayu. “ ohh ya udah saya mau pulang dulu ngembaliin sapinya kekandang, kalian hati-hati dijalan ya..”kata pemilik sapi, aku dan bayu menjawab dengan kompak dan suka cita, “ iya bu, makasih”. Jawabku dan Bayu..
          Sesampainya kami disawah, kamipun langsung duduk didekat sungai kecil yang jernih sambil memandangi pelangi yang tampak di atas bukit. “ lihat din, pelanginya indah warnanya juga banyak hehehe” kata bayu, “ iya ya lah warnanya banyak udah dari dulu kali mas hehehehe,, iya pelanginya bagus, bisa gak ya kita kesana??” jawabku. “ wah, kamu itu din berkhayal saja, gak mungkin lah kita bisa kesana, andai saja kita burung ya din pasti kita bisa sama-sama liat pelangi dari dekat”, jawab Bayu. Kami berdua saling berkhayal, menerawang jauh seakan-akan kami ada di dekat pelangi yang indah itu, tiba-tiba pelangi itu hilang dengan sendirinya dan lamunan kami tersentak buyar. “ Wah pelanginya udah hilang din” kata Bayu, “ iya mas, ya sudah ayo kita pulang saja, aku sudah laper nih!” pintaku merengek. “ iya-iya sebentar katanya mau nyari daun piring sama cabai buat mainan, jadi gak,.??” Jawab Bayu. “ohh iya aku lupa, ya udah sekarang kita cari tapi habis itu pulang ya mas aku udah laper banget nih,.” Jawabku, “ iya-iya dek” balas bayu dengan nada kasihan melihatku kelaparan. Satu jam pun berlalu dengan cepat, terlihat aku dan Bayu sudah mengumpulkan yang kami butuhkan, beberapa menit kemudian kami pun pulang sesampainya dirumahku, aku langsung masuk rumah dan mengambil makanan, sampai lupa kalau Bayu masih didepan rumah belum diajak masuk. Tiba-tiba ibuku keluar menghampiri Bayu yang sedang duduk dikursi depan rumah, “ dek bayu, dek Dinda nya kemana kok gak ada.,??” kata ibuku, “ Dinda didalam tante, katanya mau ngambil makanan karna dari tadi dia kelaparan.” Jawab Bayu. “ ohh gitu,  dek Bayu ke dalam aja ikut makan sama Dinda.” Pinta ibuku, “ iya tante makasih saya sudah makan tadi dirumah” jawab bayu. “ kok gitu, dek bayu makan aja, kalau tidak ambil roti atau minum didalam biar gak diluar sendirian, pasti tadi Dinda lupa nyuruh dek bayu masuk karena udah gak tahan nahan laper, kasihan dia dari tadi pagi belum makan” kata ibuku. “ iya tante, lha kenapa kok Dinda gak makan dari tadi pagi.,??” jawab Bayu. “ ya karena Dinda itu males kalau disuruh makan, ya sudah sana susul Dinda kedalam” kata ibuku, “iya tante makasih” jawab Bayu. Setelah itu bayu masuk dan menghampiri Dinda yang sedang melahap makanan nya. “ hey Din, kok aku ditinggal diluar sih!” kata Bayu. “ heh?? Haduh-haduh, maaf aku lupa kalau kamu masih diluar hehehe,, soalnya aku laper banget jadi sampai lupa kalau masih ada kamu dan kamu gak tak suruh masuk lagi hehe, maaf ya mas?? ^_^” jawabku. “ Makanya kalau makan jangan males, jadi gini kan ntar kamu bisa sakit, iya-iya aku maaf in kok, dah biasa kamu gini in kok hehehe, sekarang udah kenyang belum?? Wah ternyata kamu makan nya juga banyak ya?? Hehehe” jawab bayu, “ ah, kamu tu mas biarin makan nya banyak yang penting kenyang hahaha..” jawabku dengan tersipu malu.
          Hari-hari mereka dilalui dengan bermain bersama, sampai tiba saat nya aku kembali ke Jogja untuk kembali bersekolah, dan liburan pun berakhir, sebelum pulang aku berpamitan kepada sahabatku itu. Kami adalah sahabat dari kecil, jadi nya kami sangat dekat walaupun mereka ketemunya cuma waktu aku liburan ketempat nenekku di Kebumen. Sesampainya di Jogja aku merasa sedih karena aku berpisah untuk sementara waktu sampai liburan sekolah mendatang, aku pasti merindukan saat-saat bermain dengan bayu, begitu juga sebaliknya. Waktu berjalan sangat lambat, aku sangat merindukan sahabatku itu, aku mencoba mengirim pesan kapada bayu tetapi hasilnya nihil, tak ada balasan dari Bayu, saat aku sedang berbaring aku melamun mengingat kejadian-kejadian yang aku dan Bayu lalui bersama, sejak kecik kami sudah akrab karena dulu aku sempat tinggal dirumah nenek selama 2 tahun, karena itu kami sudah terlihat seperti kakak adik, Bayu sangat menyayangiku selayaknya adiknya sendiri begitupun dengan aku sudah mengganggap Bayu seperti kakakku sendiri, jadi kami saling berbagi untuk semua hal, seperti makanan, sedih, senang, dll. Lamunannya pun tiba-tiba buyar karena ibuku memanggilku, “ Dinda kamu dimana, ini ada telfon buat kamu” seru ibunya, “ dikamar bu, dari siapa telfonnya??” jawabku, “ dari teman kamu ini cepat kesini” kata ibuku, “ ah males bu, bu tolong bilangin ke dia kalau aku sedang tidur, dan suruh menelfon nanti” pintaku kepada ibu, “ walah lha kenapa kok gak dijawab sekarang aja?”, jawab ibu, “ enggak ah bu” jawabku lagi..
          Setelah itu aku menerawang lebih jauh lagi, aku berpikir kenapa sahabatku itu tidak membalas pesanku, kalaupun sahabatku ganti nomer kenapa tidak memberi tahu aku, banyak pertanyaan yang ingin dilontarkan kepada dia yang tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Beberapa bulan telah berlalu libuaran sekolah sudah didepan mata, aku pun sudah tidak sabar ingin cepat-cepat kerumah nenek untuk bertemu sahabatku. Sesampainya aku dirumah nenek aku langsung duduk didepan rumah menunggu sahabatku datang kerumah, ternyata Bayu sama sekali tidak muncul, hari-hari telah berlalu dengan rasa kecewa karena sudah 1 minggu lebih aku dirumah nenek dan hampir kembali lagi ke Jogja aku belum bertemu dengan sahabatku itu, aku merasa gelisah, kecewa, khawatir dengan sahabatku itu yang sudah dianggap aku sebagai kakakku sendiri itu.
          Tahun berganti tahun sekarang aku sudah SMP kelas 8, sampai saat itu juga tidak ada sekalipun kabar dari Bayu sahabatku itu, aku takut kalau sahabatku itu malupakanku. Tiba-tiba pada siang hari yang cukup panas suhunya, hp nyaku bergetar ternyata ada pesan, dan aku tidak tahu siapa pengirim pesan itu karena nomer itu tidak ada dihpku, setelah ditanya-tanya ternyata pesan itu dari sahabatku dulu, Dinda merasa senang dan kaget, kenapa tiba-tiba dia mengirim pesan kepadaku. Setelah beberapa kali kami kirim-kiriman pesan Bayu menelfonku, mereka ngobrol cukup lama makhlum lama tidak berjumpa dan tidak ada kabar. “hayy Din lama dah gak pernah ketemu, masih inget sama aku gak??” kata Bayu, “ heyy juga mas, masih lah, gimana kabarnya? Kok gak pernah kasih kabar, selama ini kemana kok tiba-tiba menghilang begitu saja, aku sempet khawatir sama kamu mas hehe..” jawabku dengan semangat, banyak pertanyaan yang inginku lontarkan kepada Bayu, dan banyak cerita yang ingin diceritakan kepada sahabatku itu. “ iya-iya maaf ya dek Dinda selama ini menghilang begitu saja dan kalau kamu liburan gak pernah ketemu sama aku, aku malu mau maen kerumahmu hehehe, aku ingin cerita banyak nih sama kamu, kapan mau kesini lagi??”tanya Bayu, “walah, lha kenapa e kok malu segala padahal dulu biasanya juga tiap hari ketempatku hehe, iya aku juga pengen cerita banyak sama kamu besok libur semester ya??”jawabku, “ oke Din aku tunggu kedatanganmu hahaha” jawab Bayu. Tak terasa 2 jam telah berlalu dengan sangat cepat, tiba-tiba telfon pun berhenti seketika karna baterainyaku lowbat. Hari-hri terus berjalan kamipun menjadi lebih dekat, ya seperti jaman waktu kami kecil dlu, ak merasa senang bisa dekat lagi sama Bayu sampai saat ini aku kelas 12 SMA aku dan Bayu masih sahabatan walaupun banyak masalah yang mendera kami tetap bisa melewati. Sekarang Bayu malahan udah kuliah dia dulu pernah bercerita kepadaku ingin kuliah di Jogja dan akhirnya kesampaian juga. Aku, ingin aku dan dia selalu menjadi sahabat yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar